MAKALAH
PANCASILA
PAHAM
KEBANGSAAN INDONESIA
Dosen
pengampu : Dr.FARHAN
DI
SUSUN OLEH KELOMPOK 8
1.FITRIANI
2.MALINA
3.NIKMAH
TP :
2023/2024
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb...
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat,
Hidayah-Nyasehingga kami dapat menyelesaikan karya makalah ini dengan judul:
“ Paham
Kebangsaan Indonesia”.
Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita kejalan yang
lurus dan terang benderang.Tersusunnya makalah ini tak lepas dari dukungan dan
bantuan berbagai pihak, baik berupa informasi, saran atau kritik, terlebih bantuan bersifat moral. Untuk itu kami tim penulis
menyampai kanterima kasih.Tak ada gading yang tak retak, tak ada sesuatu yang sempurna. Oleh karena itu, kritikdan saran sangat
kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami.Semoga makalah kamiini
bermanfaat bagi para pembaca. Amin
DANGER.22 OKTOBER 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1
A. Latar Belakang .............................................................................1
B.Rumusan Masalah .........................................................................1
C.Tujuan............................................................................................2
D. Manfaat penulisan.........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................3
A. Nusantara Pada Masa Prakolonial...................................................3
B. Nusantara Pada Masa Kolonial ......................................................4
a. Faktor Intern...............................................................................5
b.Faktor Ekstern..............................................................................6
C. Indoesia Pasca Kemerdekaan...........................................................6.
1. IndonesiaPada Masa Revolusi.....................................................6
2. Indonesia Pada Masa OrdeLama.................................................7
3. Indonesia Pada Masa Orde
Baru................................................7
4. Indonesia Pada Masa Reformasi................................................8
. BAB III PENUTUP ................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................9
B.Saran..............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Indonesia
merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 17.508 pulau.
Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah
negara berpendudukterbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim
terbesar di dunia, meskipunsecara resmi bukanlah negara Islam.
Seperti yang kita ketahui, nama Indonesia tidak sertamerta muncul dengan
begitu saja. Indonesia, sebagaimana yang kita ketahui seperti sekarangini
merupakan suatu nama atau istilah yang memiliki sejarah yang panjang, seiring
dengan perjalanan panjang bangsa ini.Sejarah Indonesia diawali dari suatu
daerah di kawasan Asia Tenggara yang dikenal dengansebutan Nusantara. Nusantara
merupakan salah satu dari pusat kebuyaan terbesar di kawasanAsia, selain India
dan Cina. Pada zaman itu, sudah terdapat beberapa pusat-pusat kekuatan
di Nusantara, misalnya Kerajaan Sriwijaya di Sumatera, Kerajaan Majapahit
dan KerajaanMataram di Jawa, Kerajaan Banjar di Kalimantan, Kerajaan
Bululung di Bali, KerajaanTernate dan Tidore di Maluku, serta masih banyak
kerajaan-kerajaan yang lainnya. Darihanya sebatas kesadaran geopolitik yang
belum dapat dipersatukan secara politik , kesadaran bangsa Nusantara
berkembang menjadi kesadaran politik dan administrasi. Dari semulahanya sebatas
pemahaman sebagai seseoramg yang tinggal di kawasan yang sama
yaitu Nusantara, hingga munculnya jiwa Nasionalisme dan Patriotisme sebagai
suatu bangsa.Pertumbuhan paham kebangsaan Indonesia tidak secepat dan semudah
yang kita bayangkan.Bangsa Indonesia harus melalui proses yang panjang, dimulai
dari masa prakolonial, masa penjajahan Portugis, Spanyol, Belanda,
Inggris, dan Jepang, hingga masa setelahkemerdekaan Indonesia. Berhubungan
dengan pemahaman bangsa Indonesia tersebut,terdapat dua pendekatan. Yang
pertama yaitu pendekatan yang dipelopori oleh Sutan TakdirAlisyahbana. Ia
mengemukakan bahwa dalam memahami bangsa kita ini, Indonesia harusdilihat
sebagai suatu bangsa yang baru terlepas dari keterkaitan dengan sejarah
masa laluSriwijaya, Majapahit, Mataram, dan sebagainya. Indonesia yang baru
yaitu Indonesia yangrasional, maju, dan mirip dengan orang barat.Pendekatan
yang kedua yaitu pendekatan yang dipelopori oleh Sanusi Pane dkk.
Ia berpendapat bahwa suatu bangsa tak mungkin menjadi betul-betul baru
dengan meninggalkansama sekali warisan-warisan sejarah masa lalu.bangsa ini
terbentuk dari sejarah-sejarah masalalu yang kemudian mewariskan nilai-nilai
dan norma-norma yang menjadi kultur danidentitas kita sebagai bangsa Indonesia.
Oleh sebab itu, sejarah tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan bangsa
Indonesia pada saat ini. Oleh sebab itu, dalam makalah ini
disajikan penggalan-penggalan sejarah dari bangsa Indonesia yang
diharapkan dapat bermanfaat dandapat menambah pemahaman kita mengenai
historitas bangsa Indonesia
B.Rumusan
Masalah
1.Bagaimana paham kenusantaraan pada masa
Prakolonial?
2.Bagaimana paham kebangsaan Indonesia
pada masa Kolonial?
3.Bagaimana paham kebangsaan Indonesia
setelah memproklamasikan kemerdekaan RI?
C. Tujuan
1.
Menjelaskan tentang Paham kenusantaraan pada masa prakolonial.
2.
Menjelasakan tentang paham kebangsaan indonesia pada masa kolonial.
3.
Menjelaskan paham kebangsaan Indonesia setelah memproklamasikan kemerdekaan RI
.D. Manfaat
Penulisan
1.
Mengetahui paham kenusantaraan pada masa prakolonial.
2.
Mengetahui paham bangsa Indonesia pada masa kolonial
3.
Mengetahui paham kebangsaan Indonesia setelah memproklamasikan kemerdekaan RI.
BAB .II
PEMBAHASAN
A.NUSANTARA
PADA MASA PRAKOLONIAL
Menurut Marsudi, paham kebangsaan
Indonesia tidak muncul dalam pandangan bangsa Indonesia dengan begitu
saja, melainkan paham kebangsaan Indonesia itu munculsecara bertahap dari
perjalanan panjang bangsa ini. Marsudi membagi pertumbuhan pahamkebangsaan
Indonesia ke dalam tiga bagian, yaitu: Nusantara Masa Prakolonial,
NusantaraPada Masa Kolonial, dan Indonesia Pascakemerdekaan.Pada masa
prakolonial (antara tahun 5-17 M), yaitu pada zaman kerajaan hindu-budhadan
kerajaan islam, dunia belum mengenal istilah Indonesia. Mereka menggunakan
istilah Nusantara untuk menyebut kawasan Asia Tenggara, termasuk
Indonesia. Pada masa itu,terdapat banyak pusat kekuatan politik di wilayah
nusantara, seperti kerajaan Majapahit danMataram di Jawa, dan Kerajaan
Sriwijaya di Sumatera. Namun dengan adanya pusat-pusatkekuatan politik di
setiap wilayah, hal tersebut tidak dapat menyatukan orang-orangnusantara
sebagai suatu bangsa. Kerajaan-kerajaan tersebut saling berperang agar
dapatmemperluas daerah kekuasaannya. Paham yang mereka miliki pada masa itu
hanya sebatas paham geopolitik, yaitu kesadaran bahwa mereka memiliki
identitas yang sama, sama-samaterletak di kawasan nusantara tapi mereka belum
dapat dipersatukan sebagai suatu bangsasecara politik. Sebagai salah satu pusat
kebudayaan yang besar di wilayah Asia, nusantaramemiliki hubungan yang baik
dengan Cina dibidang perdagangan, serta hubungan dalam bidang kebudayaan
(khususnya agama Hindu-Budha) dengan India. Kesadaran geopolitiksebagai bangsa
yang tinggal di wilayah nusantara digunakan oleh raja-raja pada masa
tersebutsebagai identitas untuk menghadapi kekuatan dari wilayah lain.Menurut
Kaelan, Menurut Mr. M. Yamin bahwa berdirinya Negara kebangsaanIndonesia tidak
dapat dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan lama yang merupakan warisannenek
moyang Indonesia. Sejarah Indonesia diawali dari Kerajaan Kutai. Masyarakat
Kutaimenampilkan nilai-nilai sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk
kerajaan, kenduri sertasedekah kepada para Brahmana. Negara kebangsaan
Indonesia terbentuk melalui tiga tahap yaitu :
pertama,
zaman Sriwijaya di bawah wangsa Syailendra
(600-1400), yang bercirikankedaulatan.
Kedua,
Negara
kebangsaan zaman Majapahit (1293-1525) yang bercirikankeprabuan, kedua
tahap tersebut merupakan Negara kebangsaan Indonesia lama.Kemudian
. Ketiga,
Negara
kebangsaan modern yaitu Negara Indonesia merdeka(sekarang Negara Proklamasi 17
Agustus 1945) ( Sekretariat Negara RI.1995 : 11) . Cita-citatentang
kesejahteraan bersama dalam suatu Negara telah tercermin pada kerajaan
Sriwijaya
tersebut
yaitu berbunyi “marvuat vanua Criwijaya siddhayatra subhiksa” ( suatu cita
-cita Negara
yang adil dan makmur) ( Sulaiman, tanpa tahun : 53).Menurut Setijo, awalnya
Indonesia dikenal dengan nama kepulauan Nusantarasemenjak adanya kerajaan Kutai
(Kalimantan Timur), Tarumanegara (Jawa Barat), Sriwijaya,dan Majapahit.
Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit berhubungan dengan arti
keterkaitan perumusan Pancasila, seperti unsur-unsur yang berupa jiwa
ke-Tuhanan (mereka hidup amatreligius), kemanusiaan (mereka suka melakukan
kegiatan kemanusiaan, menjunjung tinggisikap tenggang rasa), persatuan (cinta
tanah air dan mengutamakan keselamatan bangsa), tatamasyarakat dan tata
pemerintahan (dilandasi unsure masyarakat), dan keadilan sosial (dalamseluruh
kehidupan rakyatnya).Menurut kelompok kami, sejarah bangsa Indonesia berawal
sejak zaman kerajaanHindu-Budha. Kerajaan Hindu-Budha yang pertama di
wilayah Indonesia adalan KerajaanKutai dan Tarumanegara. Pada zaman
dahulu, wilayah Indonesia belum dikenal sebagai RI,melainkan Nusantara
Paham
kebangsaannya pun hanya sebatas paham bahwa mereka sama-sama tinggal diwilayah
Nusantara, belum memiliki paham sebagai suatu bangsa yaitu bangsa Indonesia
B.NUSANTARA PADA MASA KOLONIAL
Menurut Marsudi, masa kolonial
yaitu mulai dari tahun 1511 saat Portugismenjatuhkan Malaka hingga Proklamasi
Kemerdekaan RI tahun 1945. Portugis datang keMalaka dengan membawa tiga misi
yaitu: Gold (demi kemakmuran Portugis), Glory (demikejayaan Portugis), dan
Gospel (penyebaran agama nasrani). Sejak awal, kerajaan-kerajaan diwilayah
nusantara sudah mencurigai kedatangan portugis ke Malaka. Dengan
kesadaransebagai bangsa Nusantara, meraka ingin mempertahankan wilayah
nusantara. KedatanganPortugis ke wilayah Nusantara telah membawa banyak
pengalaman baru bagi nusantara.Dalam bidang kemiliteran, Nusantara
diperkebalkan dengan meriam. Dalam segi ekonomi,Portugis
memperkenalkan gaya baru dalam perdagangan, yaitu dengan mengubah hubunganantara
konsumen dengan produsen yang pada mulanya memerlukan biaya operasional
yangsangat mahal menjadi hubungan langsung yang biaya operasionalnya menjadi
lebih murah.Dalam segi agama, Portugis memberikan dampak yang cukup nyata,
yaitu penyebaranagama nasrani. Tentunya hal itu sangat bertentangan dengan
kondisi pada saat itu, dimanaIslam sedang berkembang pesat di wilayah
nusantara. Oleh sebab itu, terjadilah perlawanandari Kerajaan Demak yang
dipimpin oleh Pati Unus, dan perlawanan tersebut dapatmembangjitkan solidaritas
kekuatan Islam di Nusantara untuk melawan Portugis.Setelah kedatangan Portugis,
Nusantara kembali didatangi oleh bangsa Eropa, yaituBelanda. Pada mulanya,
kedatangan Belanda ke wilayah Nusantara hanya untuk berdagang,dengan
membentuk suatu badan, yaitu VOC. Misi yang dibawa VOC berbeda dengan
misiyang dibawa oleh Portugis. Perbedaannya yaitu VOC lebih berkonsentrasi
pada perdagangandaripada misi penyebaran agama. Reaksi penduduk Nusantara
kepada VOC juga berbedadengan reaksi terhadap Portugis. Jika perlawanan
terhadap portugis dipenuhi dengankesadaraan kenusantaraan dan keagamaan,
perlawanan terhadap VOC tidak didasari dengankesadaran kenusantaraan. Mereka
terpecah-belah sebagai akibat dari politik
devide
et impera
VOC
yang mengadu domba kekuatan-kekuatan di istana. Akibatnya mereka tidak
berperangmelawan VOC, tapi berperang melawan saudaranya sendiri. Kedatangan VOC
telahmenumbuhkan kesadaran Islam tentang bahaya dan ancaman dari orang asing
berkulit putih,serta penindasan akibat monopoli yang diterapkan VOC
menumbuhkan jiwa nasionalismeIndonesia. Setelah VOC dibubarkan, Belanda
memasukkan wilayah Nusantara ke dalamstruktur pemerintahan Belanda sebagai
daerah Hindia-Belanda. Dan pada puncaknya,Belanda menerapkan politik asosiasi,
yaitu Belanda menanamkan cara berpikir kulturBelanda kepada penduduk
Nusantara, sehingga Belanda tidak perlu berperang secara fisikuntuk menguasai
Nusantara. Namun hal ini justru membangkitkan kembali jiwakenusantaraan yang
sempat hilang pada masa VOC. Kesadaran penduduk Nusantara tidakhanya sebatas
kesadaran geografis, tetapi juga kesadaran politik
dan administrasi.Pada awal abad ke-20, Belanda menerapkan kebijakan
Politik Etis, yang meliputi bidang irigasi, emigrasi, dan edukasi.
Kemenangan Jepang atas Rusia, mematahkan mitos bahwa ras kulit putih
adalah ras yang paling kuat dan tak terkalahkan.Melalui bidang
edukasi,generasi muda Hindia Belanda mulai melihat kondisi bangsanya secara
kritis dan merekadapat bertemu dengan para pelajar dari daerah lain.
Pertemuan mereka telah memunculkankembali jiwa Nusantara yang sudah lama
terpendam, mereka juga mempelajari tentang perkembangan Nasionalisme dan
kebangkitan jiwa Nusantara. Melalui organisasi sepertiBudi Utomo, Sarikat Islam,
Indische Partai, PNI, dan organisasi lainnya, penduduk nusantaramulai sadar dan
bangkit atas keterbelakangannya dari bangsa lain.
Puncaknya,
pada tahun 1928, pemuda dari seluruh Hindia Belanda mengadakan
suatukontrak sosial yang disebut Sumpah Pemuda yang menjadi simbol atas
persatuan seluruhkekuatan di Hindia Belanda untuk mencapai kemerdekaan
Indonesia.Kehadiran Jepang pada tahun 1945, memperkuat keyakinan bahwa
kemerdekaansudah di depan mata. Namun pada kenyataa nnya, kehadiran Jepang jauh
lebihmenyengsarakan daripada penjajahan Belanda Penjajahan Jepang yang
identik dengankemiliteran, memberikan kekuatan-kekuatan yang baru bagi bangsa
Indonesia berupa dasar-dasar kemiliteran dan bela negara. Penjajahan Belanda
telah menghadirkan nasionalisme, dan penjajahan Jepang telah menghadirkan
jiwa patriotisme, yaitu keberanian untuk menentang,membela, dan mempertahankan
Tanah Air Indonesia dari tangan penjajah.Menurut Kaelan, bangsa asing yang
masuk ke Indonesia pada awalnya berdagangadalah orang-orang bangsa Portugis.
Namun lama kelamaan portugis mulai menunjukkan peranannya dalam
bidang perdagangan yang meningkat menjadi praktek penjajahan misalnyaMalaka
1511 dikuasai oleh Portugis. Bangsa Belanda mulai memainkan peranan
politiknya diIndonesia, pada abad ke XVII Belanda berusaha dengan keras untuk
mengintensifkankekuasaannya di seluruh Indonesia. Dorongan akan cinta tanah air
menimbulkan semangatuntuk melawan penindasan dari bangsa Belanda, namun sekali
lagi karena tidak adanyakesatuan dan persatuan di antara mereka dalam
perlawanan melawan penjajah, maka perlawanan tersebut senantiasa kandas
dan menimbulkan banyak korban.Pada abad XX di panggung politik
internasional terjadilah pergolakan kebangkitanDunia Timur dengan suatu
kesadaran akan kekuatannya sendiri. Di Indonesia bergolaklahkebangkitan
akan kesadaran berbangsa yaitu Kebangkitan Nasional (1908) dipelopori oleh
dr.Wahidin Sudirohusodo dengan Budi Utomonya. Gerakan inilah yang merupakan
awalgerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki
kehormatan akankemerdekaan dan kekuatannya sendiri. Budi utomo inilah yang
menjadi pelopor pergerakannasional, sehingga setelah itu muncullah
organisasi-organisasi pergerakan lainnya.Berikutnya muncullah Indische
Partij (1913), yang dipimpin o;eh tiga serangkai yaitu: DouwesDekker,
Ciptomangunkusumo, Suwardi Suryaningrat ( yang kemudian lebih dikenaldengan
nama Ki Hajar Dewantara). Mulailah kini perjuangan nasional
Indonesiadititikberatkan pada kesatuan nasional dengan tujuan yang jelas yaitu
Indonesia merdeka.Perjuangan rintisan kesatuan nasional kemudian diikuti
dengan Sumpah Pemuda tanggal 28Oktober 1928, yang isinya satu Bahasa, satu
Bangsa dan satu tanah air Indonesia.Lagu Indonesia Raya pada saat ini pertama
kali dikumandangkan dan sekaligussebagai penggerak kebangkitan kesadaran
berbangsa.Kemudian Moh. Hatta dan St. Syahrirmendirikan PNI yaitu
Pendidikan Nasional Indonesia ( 1933), dengan semboyankemerdekaan
Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri.Menurut Setijo, bangsa Belanda
masuk pada abad XVI/1596, setelah masuknya Islamdi Indonesia di bawah pimpinan
Cornelis de Hotman, menginjakkan kakinya melalui Banten.Belanda mendirikan
perkumpulan dagang bernama
Vernigde
Oost Indische Compagnie
(VOC).
Belanda melakukan eksploitasi ekonomi dan penetrasi kebudayaan. Pada sekitar
abadke 17-20 ada perlawanan terhadap Belanda, salah satunya pergerakan nasional
di Indonesia.Faktor-faktor lahirnya pergerakan nasional di Indonesia
adalah :
a.Faktor
Intern
Perasaan tidak puas dari bangsa Indonesia
atas sikap, penindasan, perlakuan tidak wajar, dansifat angkuh dari pemerintah
Belanda menimbulkan reaksi perlawanan bersenjata oleh SultanAgung, Pangeran
Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Cik Ditiro, dan lain-lain, walaupun mengalami
kegagalan.
Kesadaran golongan pelajar, melihat
kenyataan terjadinya penindasan yang berjalan cukuplama dengan koraban
harta benda cukup besar, yang mengakitbatkan kebodohan bagi bangsa
Indonesia.
b.Faktor
Ekstern
Kekalahan Rusia oleh Jepang, tahun 1905
sehingga menimbulkan kesan serta kesadaran bahwa ternyata bangsa Asia
dapat mengalahkan bangsa Barat (Eropa Timur).
Pergerakan bangsa India di bawah Mahatma
Gandhi lepas dari kekuasaan Inggris.
Kemerdekaan Republik Rakyat Tiongkok tahun
1911 di bawah pimpinan dr. Sun Yat Senmembuktikan bahwa bangsa Asia dapat
mengurus dan melaksanakan pemerintahan sendiri.
Lahirnya Republik Filipina dengan tokohnya
Jose Rizal yang dapat melepaskan diri dari jajahan Spayol walaupun
akhirnya jatuh ke tangan Amerika.Dengan adanya faktor-faktor
diatas menimbulkan gerakan Boedi Oetomo tahun 1908
yang
disebut Kebangkitan Nasional ’08, lahirnya Serikat Dagang Islam tahun 1909
pimpinan
H.
Samanhudi, 1911 berubah menjadi Serikat Islam di bawah HOS Tjokroaminoto,
lahirnya
Indische
Party
terdiri
atas 3 serangkai dr. Tjipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, danDouwes
Deker.Pada tahun 1927 berdirilah Partai Nasional Indonesia
(PNI) dipimpin oleh Ir. Soekarnodengan tujuan yang tegas, yaitu
Indonesia merdeka. Tahun 1928 lahirnya Sumpah Pemuda.Pencetus Sumpah
Pemuda adalah Perhimpunan Indonesia Nederland, Partai NasionalIndonesia, dan
Pemuda Indonesia.
Menurut kelompok kami, pada masa
awal kedatangan Belanda, penduduk Nusantarasudah merasa tidak senang
dengan kedatangan Belanda tersebut. Pada awalnya, kedatanganmereka hanya untuk berdagang,
namun pada perkembangannya mereka ingin menguasai danmenjajah Nusantara.
Belanda menerapkan system politik adu domba yang menyebabkan perpecahan di
wilayah Nusantara. Akibatnya, jiwa kenusantaraan yang sempat muncul,kembali
hilang. Namun, akibat politik etis yang dicanangkan oleh Pemerintah Belanda
yangmeliputi emigrasi, irigasi, dan edukasi. Melalui edukasi, para pemuda
Indonesia dapat berkumpul dan saling bertemu untuk kemudian membicarakan
tentang keadaan bangsaIndonesia, sehingga munculah jiwa nasionalisme dan
patriotisme sebagai bangsa Indonesia.Setelah kemenangan Jepang atas Rusia, maka
munculah gagasan di benak bangsa Indonesiauntuk mencapai kemerdekaan RI
C.INDONESIA PASCAKEMERDEKAAN
Menurut Marsudi, tahap Indonesia
pascakemerdekaan dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu Indonesia pada
masa revolusi, Orde Lama, Orde Baru, dan revolusi.
1.Indonesia
pada masa revolusi
Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945
danmenetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden RI dan Drs. Moh. Hatta sebagai
wakil presiden. Namun, masalah pokok yang dihadapi oleh Indonesia
setelah itu adalah bagaimana carauntuk mengisi kemerdekaan. Beberapa kebijakan
yang diambil pemerintah pada waktu itu yaitu segera melengkapi lembaga-lembaga
kenegaraan, membentuk badan keamanan rakyat,menetapkan birokrasi pemerintahan,
dan menata kekuatan-kekuatan politik yang ada. Padamasa yang masih kritis itu,
Belanda kembali datang ke Indonesia, karena merekamenganggap bahwa RI termasuk
ke dalam wilayah kedaulatannya. Tentu saja hal ini bertentangan dengan
keadaan yang sesungguhnya bahwa Indonesia telah merdeka. Dalam bidang
pemerintahan, Belanda berusaha memprovokasi penduduk untuk membentuk
negara-negara baru seperti Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Madura.
See Full
PDFDownload PDF
2.Indonesia pada masa Orde Lama
Pada masa ini terjadi pertentangan dari kelompok-kelompok yang kecewa
tehadap pemerintah. Kabinet jatuh bangun sebagai akibat dari polarisasi
kepentingan politik yangsangat tajam. Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit
presiden untuk kembali ke UUD 1945dan menerapkan demokrasi terpimpin.
Pada perkembangan selanjutnya, kebijakan ini sangatmenguntungkan kelompok
PKI (kaum kiri). Akibatnya terjadi pertentangan antara kaum kiridengan
kaum kanan, yaitu kaum yang berbasis agama. Puncaknya, terjadi peristiwa
G.30/SPKI karena PKI yang ingin menggulingkan pancasila sebagai dasar Negara
Indonesia
3.Indonesia pada masa Orde Baru
Pada masa orde baru, konsentrasi pemerintah lebih terarah pada
pembangunan ekonomi dan politik. Di bidang ekonomi, pemerintah lebih
mendorong pertumbuhan konglomeratisasidaripada menerapkan ekonomi kerakyatan.
Dampak yang ditimbulkan dari kebijakan tersebutadalah kesejahteraan rakyat
tidak meningkat, kelompok yang kaya menjadi bertambah kayadan yang miskin
menjadi semakin miskin.
4.Indonesia pada masa reformasi
Dalam masa reformasi, terjadi
beberapa perubahan, yaitu pemerintahan berubah menuju pemerintahan
desentralisasi, peran militer dipisahkan dari kekuasaan-kekuasaan
sipil,orientasi sistem perekonomian nasional berubah menjadi ekonomi kerakyatan
yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia ,
sistem kepartaian berubahmenjadi sistem multi partai, desakralisasi
Undang-Undang Dasar 1945 yaitu proses penyesuaian Undang-Undang Dasar
1945 melalui proses amandemen, dan kebijakan partisipatoris yaitu
pembuatan kebijakan pemerintah sedapat mungkin harus
melibatkanrakyat.Menurut Kaelan, secara ilmiah proklamasi Kemerdekaan dapat
mengandung pengertian sebagai berikut:
a. Dari sudut ilmu hukum Proklamasi
merupakan saat tidak berlakunya tertib hukum kolonial dan saat mulai
berlakunya tertib hukum nasional;
b.
Secara politis ideologis Proklamasi mengandung arti bahwa bangsa
Indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing dan memiliki kedaulatan
untuk menentukan nasib sendiri dalamsuatu Negara proklamasi Republik Indonesia.
Berlakunya sistem demokrasi
liberal adalah jelas-jelas merupakan penyimpangan secara konstitusional
terhadap UUD 1945 serta secaraideologis terhadap Pancasila. Akibat penerapan
sistem kabinet parlementer tersebut maka pemerintahan Negara Indonesia
mengalami jatuh bangunnya kabinet sehingga membawakonsekuensi yang sangat
serius terhada kedaulatan Negara Indonesia saat itu.Masa saat meletusnya
pemberontakan G 30 SPKI dalam sejarah Indonesia disebut sebagaimasa Orde
Lama. Maka tatanan masyarakat dan pemerintahan setelah meletusnya G 30
SPKIdisebut Orde Baru, yaitu suatu tatanan masyarakat dan
pemerintahan yang menuntutdilaksanakannya Pancasila dan UUD 1945 secara
murni dan konsekuen. Dalam Orde Barumuncul Tritura (Tiga Tuntutan Hati Nurani
Rakyat), sebagai perwujudan dari tuntutan rasakeadilan dan kebenaran.Menurut
Setijo, setelah Proklamasi Kemerdekaan tidak berarti
bahwa bangsaIndonesia benar-benar sudah terlepas dari persoalan. Pada
kenyatannya, setelah kemerdekaan,Indonesia belum memiliki bentuk maupun sistem
pemerintahan dan ketatanegaraan. Selainitu, kondisi dasar Negara dan
Undang-Undang Negara dinyatakan masih bersifat sementara.Pada tahun 1948,
agresi Belanda masih berlangsung di Indonesia. Kondisi ketatanegaraandan
pemerintahan pada saat itu tetap belum stabil dan tidak berubah.
Akhirnya pada tahun1950 lahirlah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan
Undang-Undang Dasar Sementara1950. Pada tahun 1959 dikeluarkanlah Dekrit
Presiden Oleh Ir. Soekarno. Dengan Undang-Undang Dasar 1945 direncanakan
sistem pemerintahan demokrasi terpimpin. Namundemikian, masih
tercatat banyak penyimpangan dalam kondisi kenegaraan.
Kemudian pada tahun 1966,
lahirlah masa Orde Baru. Kemudian pada perkembanganselanjutnya, masih
ditemukan banyak penyimpangan, diantaranya yaitu terjadinya praktekkorupsi,
kolusi, dan nepotisme. Setelah Orde baru, muncullah masa reformasi. Arah dantujuan
reformasi yang utama yaitu untuk menanggulangi dan menghilangkan krisis
yang berkepanjangan serta menata kembali ke arah yang lebih baik atas
sistem ketatanegaraanRepublik Indonesia yang telah hancur menuju Indonesia
baru.Menurut Syarbaini, dalam bukunya yang berjudul Pendidikan
Pancasila di PerguruanTinggi menyebutkan bahwa pada masa orde lama Negara kita
menggunakan sistemdemokrasi terpimpin dimana presiden mempunyai kekuasaan
segala hal dalam pemerintahan.Hal ini menjadikan penyalahgunaan dalam hal
kekuasaan dimana presiden berlaku sewenang-wenang terhadap pemerintahan.
Pelaksaaan dari demokrasi terpimpin ini menjad imenyimpang dari nilai- nilai Pancasila. Pada masa orde baru, pemerintah
mulai memusatkankemantapan dalam bidang ekonomi serta penciptaan ketertiban
politik. Dalam hal sistem dankebijakan politik cenderung otoriter dan
monopolistik sebagai pelanjut dari rezim orde lama.Pemerintah menganut
kebijakan ekonomi campuran sehingga ekonomi nasional meningkatsekitar 7%
dari tahun 1969 hingga 1980-an.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Dari telaah pada bab
II di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1.Pada masa
prakolonial, penduduk Nusantara sudah memiliki paham geopolitik, yaitukesadaran
sebagai penduduk yang sama-sama tinggal di wilayah Nusantara. Mereka belumdapat
dipersatukan secara politik dan administrasi
2.Pada masa kolonial,
kedatangan Belanda ke wilayah Nusantara
menyebabkan perpecahan diwilayah Nusantara. Dengan politik adu dombanya,
Belanda mencoba untuk memecah belah Nusantara agar dapat menguasai perdagangan
di wilayah Nusantara. Namun, pada akhirnyahal itu memberikan kesadaran bagi
bangsa Indonesia tentang jiwa nasionalisme dan patriotisme untuk
mempertahankan wilayah RI
3.Pascakemerdekaan
dapat digolongkan ke dalam beberapa masa, yaitu masa revolusi, masaorde lama,
orde baru, dan masa reformasi. Bangsa Indonesia sudah
memproklamasikankemerdekaan dan membentuk
Negara yang baru, yaitu Indonesia.
B.SARAN
Bangasa Indonesia
memiliki sejarah yang panjang. Sebagai generasi muda Indonesia,sudah seharusnya
kita menghargai sejarah tersebut dan menghargai
perjuangan-perjuangan pahlawan-pahlawan kita. Generasi muda harus memiliki
sifat nasionalisme dan patriotismeuntuk membela dan mempertahankan RI.
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan, Prof. Dr. M.S. 2010.
Pendidikan Pancasila Edisi
Reformasi.
Yogyakarta: Paradigma.Margono. 2012
. Pendidikan Pancasila Topik Aktual
Kenegaraan dan Kebangsaan Edisi 2
. Malang:Universitas Negeri Malang.Setijo,
Pandji. 2010.
Pendidikan Pancasila Perspektif
Sejarah Perjuangan Bangsa.
Jakarta: PTGramedia Widiasarana
Indonesia .Syarbaini, Syahrial. 2009.
Pendidikan Pancasila di Perguruan
Tinggi.
Bogor: GhaliaIndonesia.www.idayoce.com
0 comments:
Post a Comment