Saturday, January 27, 2024

MAKALAH PANCASILA PAHAM KEBANGSAAN INDONESIA

 

MAKALAH PANCASILA

PAHAM KEBANGSAAN INDONESIA

Dosen pengampu : Dr.FARHAN

 


 

 

DI SUSUN OLEH KELOMPOK  8

1.FITRIANI

2.MALINA

3.NIKMAH

 

TP : 2023/2024

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb...

         Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah-Nyasehingga kami dapat menyelesaikan karya makalah ini dengan judul:

“ Paham Kebangsaan Indonesia”.

 Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita kejalan yang lurus dan terang benderang.Tersusunnya makalah ini tak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak, baik berupa informasi, saran atau kritik, terlebih bantuan bersifat moral. Untuk itu kami tim penulis menyampai kanterima kasih.Tak ada gading yang tak retak, tak ada sesuatu yang sempurna. Oleh karena itu, kritikdan saran sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami.Semoga makalah kamiini bermanfaat bagi para pembaca. Amin

 

                                                                           DANGER.22 OKTOBER 2023

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................1

   A. Latar Belakang .............................................................................1

   B.Rumusan Masalah .........................................................................1

   C.Tujuan............................................................................................2

   D. Manfaat penulisan.........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................3

  A. Nusantara Pada Masa Prakolonial...................................................3

  B. Nusantara Pada Masa Kolonial ......................................................4

     a. Faktor  Intern...............................................................................5

     b.Faktor Ekstern..............................................................................6

C. Indoesia Pasca Kemerdekaan...........................................................6.

     1. IndonesiaPada Masa Revolusi.....................................................6

     2. Indonesia Pada Masa OrdeLama.................................................7

     3. Indonesia Pada  Masa Orde Baru................................................7

     4. Indonesia Pada  Masa Reformasi................................................8

. BAB III PENUTUP ................................................................................9 

  A. Kesimpulan...................................................................................9

  B.Saran..............................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................10

 

 

 

 

 

BAB I

 PENDAHULUAN

 

A.LATAR BELAKANG

             Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari 17.508 pulau. Dengan populasi sebesar 222 juta jiwa pada tahun 2006, Indonesia adalah negara berpendudukterbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di dunia, meskipunsecara resmi bukanlah negara Islam. Seperti yang kita ketahui, nama Indonesia tidak sertamerta muncul dengan begitu saja. Indonesia, sebagaimana yang kita ketahui seperti sekarangini merupakan suatu nama atau istilah yang memiliki sejarah yang panjang, seiring dengan perjalanan panjang bangsa ini.Sejarah Indonesia diawali dari suatu daerah di kawasan Asia Tenggara yang dikenal dengansebutan Nusantara. Nusantara merupakan salah satu dari pusat kebuyaan terbesar di kawasanAsia, selain India dan Cina. Pada zaman itu, sudah terdapat beberapa pusat-pusat kekuatan di Nusantara, misalnya Kerajaan Sriwijaya di Sumatera, Kerajaan Majapahit dan KerajaanMataram di Jawa, Kerajaan Banjar di Kalimantan, Kerajaan Bululung di Bali, KerajaanTernate dan Tidore di Maluku, serta masih banyak kerajaan-kerajaan yang lainnya. Darihanya sebatas kesadaran geopolitik yang belum dapat dipersatukan secara politik , kesadaran bangsa Nusantara berkembang menjadi kesadaran politik dan administrasi. Dari semulahanya sebatas pemahaman sebagai seseoramg yang tinggal di kawasan yang sama yaitu Nusantara, hingga munculnya jiwa Nasionalisme dan Patriotisme sebagai suatu bangsa.Pertumbuhan paham kebangsaan Indonesia tidak secepat dan semudah yang kita bayangkan.Bangsa Indonesia harus melalui proses yang panjang, dimulai dari masa prakolonial, masa penjajahan Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Jepang, hingga masa setelahkemerdekaan Indonesia. Berhubungan dengan pemahaman bangsa Indonesia tersebut,terdapat dua pendekatan. Yang pertama yaitu pendekatan yang dipelopori oleh Sutan TakdirAlisyahbana. Ia mengemukakan bahwa dalam memahami bangsa kita ini, Indonesia harusdilihat sebagai suatu bangsa yang baru terlepas dari keterkaitan dengan sejarah masa laluSriwijaya, Majapahit, Mataram, dan sebagainya. Indonesia yang baru yaitu Indonesia yangrasional, maju, dan mirip dengan orang barat.Pendekatan yang kedua yaitu pendekatan yang dipelopori oleh Sanusi Pane dkk. Ia berpendapat bahwa suatu bangsa tak mungkin menjadi betul-betul baru dengan meninggalkansama sekali warisan-warisan sejarah masa lalu.bangsa ini terbentuk dari sejarah-sejarah masalalu yang kemudian mewariskan nilai-nilai dan norma-norma yang menjadi kultur danidentitas kita sebagai bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, sejarah tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan bangsa Indonesia pada saat ini. Oleh sebab itu, dalam makalah ini disajikan penggalan-penggalan sejarah dari bangsa Indonesia yang diharapkan dapat bermanfaat dandapat menambah pemahaman kita mengenai historitas bangsa Indonesia

 

 

B.Rumusan  Masalah

1.Bagaimana paham kenusantaraan pada masa Prakolonial?

2.Bagaimana paham kebangsaan Indonesia pada masa Kolonial?

3.Bagaimana paham kebangsaan Indonesia setelah memproklamasikan kemerdekaan RI?

 

C. Tujuan

1. Menjelaskan tentang Paham kenusantaraan pada masa prakolonial.

2. Menjelasakan tentang paham kebangsaan indonesia pada masa kolonial.

3. Menjelaskan paham kebangsaan Indonesia setelah memproklamasikan kemerdekaan RI

.D. Manfaat Penulisan

1. Mengetahui paham kenusantaraan pada masa prakolonial.

2. Mengetahui paham bangsa Indonesia pada masa kolonial

3. Mengetahui paham kebangsaan Indonesia setelah memproklamasikan kemerdekaan RI.

 

BAB .II

PEMBAHASAN

  A.NUSANTARA PADA MASA PRAKOLONIAL

        Menurut Marsudi, paham kebangsaan Indonesia tidak muncul dalam pandangan bangsa Indonesia dengan begitu saja, melainkan paham kebangsaan Indonesia itu munculsecara bertahap dari perjalanan panjang bangsa ini. Marsudi membagi pertumbuhan pahamkebangsaan Indonesia ke dalam tiga bagian, yaitu: Nusantara Masa Prakolonial, NusantaraPada Masa Kolonial, dan Indonesia Pascakemerdekaan.Pada masa prakolonial (antara tahun 5-17 M), yaitu pada zaman kerajaan hindu-budhadan kerajaan islam, dunia belum mengenal istilah Indonesia. Mereka menggunakan istilah Nusantara untuk menyebut kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pada masa itu,terdapat banyak pusat kekuatan politik di wilayah nusantara, seperti kerajaan Majapahit danMataram di Jawa, dan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera. Namun dengan adanya pusat-pusatkekuatan politik di setiap wilayah, hal tersebut tidak dapat menyatukan orang-orangnusantara sebagai suatu bangsa. Kerajaan-kerajaan tersebut saling berperang agar dapatmemperluas daerah kekuasaannya. Paham yang mereka miliki pada masa itu hanya sebatas paham geopolitik, yaitu kesadaran bahwa mereka memiliki identitas yang sama, sama-samaterletak di kawasan nusantara tapi mereka belum dapat dipersatukan sebagai suatu bangsasecara politik. Sebagai salah satu pusat kebudayaan yang besar di wilayah Asia, nusantaramemiliki hubungan yang baik dengan Cina dibidang perdagangan, serta hubungan dalam bidang kebudayaan (khususnya agama Hindu-Budha) dengan India. Kesadaran geopolitiksebagai bangsa yang tinggal di wilayah nusantara digunakan oleh raja-raja pada masa tersebutsebagai identitas untuk menghadapi kekuatan dari wilayah lain.Menurut Kaelan, Menurut Mr. M. Yamin bahwa berdirinya Negara kebangsaanIndonesia tidak dapat dipisahkan dengan kerajaan-kerajaan lama yang merupakan warisannenek moyang Indonesia. Sejarah Indonesia diawali dari Kerajaan Kutai. Masyarakat Kutaimenampilkan nilai-nilai sosial politik dan ketuhanan dalam bentuk kerajaan, kenduri sertasedekah kepada para Brahmana. Negara kebangsaan Indonesia terbentuk melalui tiga tahap yaitu :

pertama,

zaman Sriwijaya di bawah wangsa Syailendra (600-1400), yang bercirikankedaulatan.

 Kedua,

 Negara kebangsaan zaman Majapahit (1293-1525) yang bercirikankeprabuan, kedua tahap tersebut merupakan Negara kebangsaan Indonesia lama.Kemudian

. Ketiga,

 Negara kebangsaan modern yaitu Negara Indonesia merdeka(sekarang Negara Proklamasi 17 Agustus 1945) ( Sekretariat Negara RI.1995 : 11) . Cita-citatentang kesejahteraan bersama dalam suatu Negara telah tercermin pada kerajaan Sriwijaya

tersebut yaitu berbunyi “marvuat vanua Criwijaya siddhayatra subhiksa” ( suatu cita

-cita Negara yang adil dan makmur) ( Sulaiman, tanpa tahun : 53).Menurut Setijo, awalnya Indonesia dikenal dengan nama kepulauan Nusantarasemenjak adanya kerajaan Kutai (Kalimantan Timur), Tarumanegara (Jawa Barat), Sriwijaya,dan Majapahit. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit berhubungan dengan arti keterkaitan perumusan Pancasila, seperti unsur-unsur yang berupa jiwa ke-Tuhanan (mereka hidup amatreligius), kemanusiaan (mereka suka melakukan kegiatan kemanusiaan, menjunjung tinggisikap tenggang rasa), persatuan (cinta tanah air dan mengutamakan keselamatan bangsa), tatamasyarakat dan tata pemerintahan (dilandasi unsure masyarakat), dan keadilan sosial (dalamseluruh kehidupan rakyatnya).Menurut kelompok kami, sejarah bangsa Indonesia berawal sejak zaman kerajaanHindu-Budha. Kerajaan Hindu-Budha yang pertama di wilayah Indonesia adalan KerajaanKutai dan Tarumanegara. Pada zaman dahulu, wilayah Indonesia belum dikenal sebagai RI,melainkan Nusantara

Paham kebangsaannya pun hanya sebatas paham bahwa mereka sama-sama tinggal diwilayah Nusantara, belum memiliki paham sebagai suatu bangsa yaitu bangsa Indonesia

 

 

B.NUSANTARA PADA MASA KOLONIAL

          

            Menurut Marsudi, masa kolonial yaitu mulai dari tahun 1511 saat Portugismenjatuhkan Malaka hingga Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945. Portugis datang keMalaka dengan membawa tiga misi yaitu: Gold (demi kemakmuran Portugis), Glory (demikejayaan Portugis), dan Gospel (penyebaran agama nasrani). Sejak awal, kerajaan-kerajaan diwilayah nusantara sudah mencurigai kedatangan portugis ke Malaka. Dengan kesadaransebagai bangsa Nusantara, meraka ingin mempertahankan wilayah nusantara. KedatanganPortugis ke wilayah Nusantara telah membawa banyak pengalaman baru bagi nusantara.Dalam bidang kemiliteran, Nusantara diperkebalkan dengan meriam. Dalam segi ekonomi,Portugis memperkenalkan gaya baru dalam perdagangan, yaitu dengan mengubah hubunganantara konsumen dengan produsen yang pada mulanya memerlukan biaya operasional yangsangat mahal menjadi hubungan langsung yang biaya operasionalnya menjadi lebih murah.Dalam segi agama, Portugis memberikan dampak yang cukup nyata, yaitu penyebaranagama nasrani. Tentunya hal itu sangat bertentangan dengan kondisi pada saat itu, dimanaIslam sedang berkembang pesat di wilayah nusantara. Oleh sebab itu, terjadilah perlawanandari Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Pati Unus, dan perlawanan tersebut dapatmembangjitkan solidaritas kekuatan Islam di Nusantara untuk melawan Portugis.Setelah kedatangan Portugis, Nusantara kembali didatangi oleh bangsa Eropa, yaituBelanda. Pada mulanya, kedatangan Belanda ke wilayah Nusantara hanya untuk berdagang,dengan membentuk suatu badan, yaitu VOC. Misi yang dibawa VOC berbeda dengan misiyang dibawa oleh Portugis. Perbedaannya yaitu VOC lebih berkonsentrasi pada perdagangandaripada misi penyebaran agama. Reaksi penduduk Nusantara kepada VOC juga berbedadengan reaksi terhadap Portugis. Jika perlawanan terhadap portugis dipenuhi dengankesadaraan kenusantaraan dan keagamaan, perlawanan terhadap VOC tidak didasari dengankesadaran kenusantaraan. Mereka terpecah-belah sebagai akibat dari politik

devide et impera

VOC yang mengadu domba kekuatan-kekuatan di istana. Akibatnya mereka tidak berperangmelawan VOC, tapi berperang melawan saudaranya sendiri. Kedatangan VOC telahmenumbuhkan kesadaran Islam tentang bahaya dan ancaman dari orang asing berkulit putih,serta penindasan akibat monopoli yang diterapkan VOC menumbuhkan jiwa nasionalismeIndonesia. Setelah VOC dibubarkan, Belanda memasukkan wilayah Nusantara ke dalamstruktur pemerintahan Belanda sebagai daerah Hindia-Belanda. Dan pada puncaknya,Belanda menerapkan politik asosiasi, yaitu Belanda menanamkan cara berpikir kulturBelanda kepada penduduk Nusantara, sehingga Belanda tidak perlu berperang secara fisikuntuk menguasai Nusantara. Namun hal ini justru membangkitkan kembali jiwakenusantaraan yang sempat hilang pada masa VOC. Kesadaran penduduk Nusantara tidakhanya sebatas kesadaran geografis, tetapi juga kesadaran politik dan administrasi.Pada awal abad ke-20, Belanda menerapkan kebijakan Politik Etis, yang meliputi bidang irigasi, emigrasi, dan edukasi. Kemenangan Jepang atas Rusia, mematahkan mitos bahwa ras kulit putih adalah ras yang paling kuat dan tak terkalahkan.Melalui bidang edukasi,generasi muda Hindia Belanda mulai melihat kondisi bangsanya secara kritis dan merekadapat bertemu dengan para pelajar dari daerah lain. Pertemuan mereka telah memunculkankembali jiwa Nusantara yang sudah lama terpendam, mereka juga mempelajari tentang perkembangan Nasionalisme dan kebangkitan jiwa Nusantara. Melalui organisasi sepertiBudi Utomo, Sarikat Islam, Indische Partai, PNI, dan organisasi lainnya, penduduk nusantaramulai sadar dan bangkit atas keterbelakangannya dari bangsa lain.

Puncaknya, pada tahun 1928, pemuda dari seluruh Hindia Belanda mengadakan suatukontrak sosial yang disebut Sumpah Pemuda yang menjadi simbol atas persatuan seluruhkekuatan di Hindia Belanda untuk mencapai kemerdekaan Indonesia.Kehadiran Jepang pada tahun 1945, memperkuat keyakinan bahwa kemerdekaansudah di depan mata. Namun pada kenyataa nnya, kehadiran Jepang jauh lebihmenyengsarakan daripada penjajahan Belanda Penjajahan Jepang yang identik dengankemiliteran, memberikan kekuatan-kekuatan yang baru bagi bangsa Indonesia berupa dasar-dasar kemiliteran dan bela negara. Penjajahan Belanda telah menghadirkan nasionalisme, dan penjajahan Jepang telah menghadirkan jiwa patriotisme, yaitu keberanian untuk menentang,membela, dan mempertahankan Tanah Air Indonesia dari tangan penjajah.Menurut Kaelan, bangsa asing yang masuk ke Indonesia pada awalnya berdagangadalah orang-orang bangsa Portugis. Namun lama kelamaan portugis mulai menunjukkan peranannya dalam bidang perdagangan yang meningkat menjadi praktek penjajahan misalnyaMalaka 1511 dikuasai oleh Portugis. Bangsa Belanda mulai memainkan peranan politiknya diIndonesia, pada abad ke XVII Belanda berusaha dengan keras untuk mengintensifkankekuasaannya di seluruh Indonesia. Dorongan akan cinta tanah air menimbulkan semangatuntuk melawan penindasan dari bangsa Belanda, namun sekali lagi karena tidak adanyakesatuan dan persatuan di antara mereka dalam perlawanan melawan penjajah, maka perlawanan tersebut senantiasa kandas dan menimbulkan banyak korban.Pada abad XX di panggung politik internasional terjadilah pergolakan kebangkitanDunia Timur dengan suatu kesadaran akan kekuatannya sendiri. Di Indonesia bergolaklahkebangkitan akan kesadaran berbangsa yaitu Kebangkitan Nasional (1908) dipelopori oleh dr.Wahidin Sudirohusodo dengan Budi Utomonya. Gerakan inilah yang merupakan awalgerakan nasional untuk mewujudkan suatu bangsa yang memiliki kehormatan akankemerdekaan dan kekuatannya sendiri. Budi utomo inilah yang menjadi pelopor pergerakannasional, sehingga setelah itu muncullah organisasi-organisasi pergerakan lainnya.Berikutnya muncullah Indische Partij (1913), yang dipimpin o;eh tiga serangkai yaitu: DouwesDekker, Ciptomangunkusumo, Suwardi Suryaningrat ( yang kemudian lebih dikenaldengan nama Ki Hajar Dewantara). Mulailah kini perjuangan nasional Indonesiadititikberatkan pada kesatuan nasional dengan tujuan yang jelas yaitu Indonesia merdeka.Perjuangan rintisan kesatuan nasional kemudian diikuti dengan Sumpah Pemuda tanggal 28Oktober 1928, yang isinya satu Bahasa, satu Bangsa dan satu tanah air Indonesia.Lagu Indonesia Raya pada saat ini pertama kali dikumandangkan dan sekaligussebagai penggerak kebangkitan kesadaran berbangsa.Kemudian Moh. Hatta dan St. Syahrirmendirikan PNI yaitu Pendidikan Nasional Indonesia ( 1933), dengan semboyankemerdekaan Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri.Menurut Setijo, bangsa Belanda masuk pada abad XVI/1596, setelah masuknya Islamdi Indonesia di bawah pimpinan Cornelis de Hotman, menginjakkan kakinya melalui Banten.Belanda mendirikan perkumpulan dagang bernama

Vernigde Oost Indische Compagnie

(VOC). Belanda melakukan eksploitasi ekonomi dan penetrasi kebudayaan. Pada sekitar abadke 17-20 ada perlawanan terhadap Belanda, salah satunya pergerakan nasional di Indonesia.Faktor-faktor lahirnya pergerakan nasional di Indonesia adalah :

 

a.Faktor Intern

       Perasaan tidak puas dari bangsa Indonesia atas sikap, penindasan, perlakuan tidak wajar, dansifat angkuh dari pemerintah Belanda menimbulkan reaksi perlawanan bersenjata oleh SultanAgung, Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Cik Ditiro, dan lain-lain, walaupun mengalami kegagalan.

 

Kesadaran golongan pelajar, melihat kenyataan terjadinya penindasan yang berjalan cukuplama dengan koraban harta benda cukup besar, yang mengakitbatkan kebodohan bagi bangsa Indonesia.

 

 b.Faktor Ekstern

    Kekalahan Rusia oleh Jepang, tahun 1905 sehingga menimbulkan kesan serta kesadaran bahwa ternyata bangsa Asia dapat mengalahkan bangsa Barat (Eropa Timur).

  Pergerakan bangsa India di bawah Mahatma Gandhi lepas dari kekuasaan Inggris.

  Kemerdekaan Republik Rakyat Tiongkok tahun 1911 di bawah pimpinan dr. Sun Yat Senmembuktikan bahwa bangsa Asia dapat mengurus dan melaksanakan pemerintahan sendiri.

  Lahirnya Republik Filipina dengan tokohnya Jose Rizal yang dapat melepaskan diri dari jajahan Spayol walaupun akhirnya jatuh ke tangan Amerika.Dengan adanya faktor-faktor diatas menimbulkan gerakan Boedi Oetomo tahun 1908

yang disebut Kebangkitan Nasional ’08, lahirnya Serikat Dagang Islam tahun 1909 pimpinan

H. Samanhudi, 1911 berubah menjadi Serikat Islam di bawah HOS Tjokroaminoto, lahirnya

 Indische Party

terdiri atas 3 serangkai dr. Tjipto Mangunkusumo, Ki Hajar Dewantara, danDouwes Deker.Pada tahun 1927 berdirilah Partai Nasional Indonesia (PNI) dipimpin oleh Ir. Soekarnodengan tujuan yang tegas, yaitu Indonesia merdeka. Tahun 1928 lahirnya Sumpah Pemuda.Pencetus Sumpah Pemuda adalah Perhimpunan Indonesia Nederland, Partai NasionalIndonesia, dan Pemuda Indonesia.

        Menurut kelompok kami, pada masa awal kedatangan Belanda, penduduk Nusantarasudah merasa tidak senang dengan kedatangan Belanda tersebut. Pada awalnya, kedatanganmereka hanya untuk berdagang, namun pada perkembangannya mereka ingin menguasai danmenjajah Nusantara. Belanda menerapkan system politik adu domba yang menyebabkan perpecahan di wilayah Nusantara. Akibatnya, jiwa kenusantaraan yang sempat muncul,kembali hilang. Namun, akibat politik etis yang dicanangkan oleh Pemerintah Belanda yangmeliputi emigrasi, irigasi, dan edukasi. Melalui edukasi, para pemuda Indonesia dapat berkumpul dan saling bertemu untuk kemudian membicarakan tentang keadaan bangsaIndonesia, sehingga munculah jiwa nasionalisme dan patriotisme sebagai bangsa Indonesia.Setelah kemenangan Jepang atas Rusia, maka munculah gagasan di benak bangsa Indonesiauntuk mencapai kemerdekaan RI

 

 

C.INDONESIA PASCAKEMERDEKAAN

         

           Menurut Marsudi, tahap Indonesia pascakemerdekaan dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu Indonesia pada masa revolusi, Orde Lama, Orde Baru, dan revolusi.

 

1.Indonesia pada masa revolusi

      Indonesia telah memproklamasikan    kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 danmenetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden RI dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil presiden. Namun, masalah pokok yang dihadapi oleh Indonesia setelah itu adalah bagaimana carauntuk mengisi kemerdekaan. Beberapa kebijakan yang diambil pemerintah pada waktu itu yaitu segera melengkapi lembaga-lembaga kenegaraan, membentuk badan keamanan rakyat,menetapkan birokrasi pemerintahan, dan menata kekuatan-kekuatan politik yang ada. Padamasa yang masih kritis itu, Belanda kembali datang ke Indonesia, karena merekamenganggap bahwa RI termasuk ke dalam wilayah kedaulatannya. Tentu saja hal ini bertentangan dengan keadaan yang sesungguhnya bahwa Indonesia telah merdeka. Dalam bidang pemerintahan, Belanda berusaha memprovokasi penduduk untuk membentuk negara-negara baru seperti Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Madura.

See Full PDFDownload PDF

 

2.Indonesia pada masa Orde Lama

       Pada masa ini terjadi pertentangan dari kelompok-kelompok yang kecewa tehadap pemerintah. Kabinet jatuh bangun sebagai akibat dari polarisasi kepentingan politik yangsangat tajam. Presiden Soekarno mengeluarkan dekrit presiden untuk kembali ke UUD 1945dan menerapkan demokrasi terpimpin. Pada perkembangan selanjutnya, kebijakan ini sangatmenguntungkan kelompok PKI (kaum kiri). Akibatnya terjadi pertentangan antara kaum kiridengan kaum kanan, yaitu kaum yang berbasis agama. Puncaknya, terjadi peristiwa G.30/SPKI karena PKI yang ingin menggulingkan pancasila sebagai dasar Negara Indonesia

 

3.Indonesia pada masa Orde Baru

       Pada masa orde baru, konsentrasi pemerintah lebih terarah pada pembangunan ekonomi dan politik. Di bidang ekonomi, pemerintah lebih mendorong pertumbuhan konglomeratisasidaripada menerapkan ekonomi kerakyatan. Dampak yang ditimbulkan dari kebijakan tersebutadalah kesejahteraan rakyat tidak meningkat, kelompok yang kaya menjadi bertambah kayadan yang miskin menjadi semakin miskin.

 

4.Indonesia pada masa reformasi

           Dalam masa reformasi, terjadi beberapa perubahan, yaitu pemerintahan berubah menuju pemerintahan desentralisasi, peran militer dipisahkan dari kekuasaan-kekuasaan sipil,orientasi sistem perekonomian nasional berubah menjadi ekonomi kerakyatan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia , sistem kepartaian berubahmenjadi sistem multi partai, desakralisasi Undang-Undang Dasar 1945 yaitu proses penyesuaian Undang-Undang Dasar 1945 melalui proses amandemen, dan kebijakan partisipatoris yaitu pembuatan kebijakan pemerintah sedapat mungkin harus melibatkanrakyat.Menurut Kaelan, secara ilmiah proklamasi Kemerdekaan dapat mengandung pengertian sebagai berikut:

 

a. Dari sudut ilmu hukum Proklamasi merupakan saat tidak berlakunya tertib hukum kolonial dan saat mulai berlakunya tertib hukum nasional;

 b. Secara politis ideologis Proklamasi mengandung arti bahwa bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan bangsa asing dan memiliki kedaulatan untuk menentukan nasib sendiri dalamsuatu Negara proklamasi Republik Indonesia.

       Berlakunya sistem demokrasi liberal adalah jelas-jelas merupakan penyimpangan secara konstitusional terhadap UUD 1945 serta secaraideologis terhadap Pancasila. Akibat penerapan sistem kabinet parlementer tersebut maka pemerintahan Negara Indonesia mengalami jatuh bangunnya kabinet sehingga membawakonsekuensi yang sangat serius terhada kedaulatan Negara Indonesia saat itu.Masa saat meletusnya pemberontakan G 30 SPKI dalam sejarah Indonesia disebut sebagaimasa Orde Lama. Maka tatanan masyarakat dan pemerintahan setelah meletusnya G 30 SPKIdisebut Orde Baru, yaitu suatu tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menuntutdilaksanakannya Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dalam Orde Barumuncul Tritura (Tiga Tuntutan Hati Nurani Rakyat), sebagai perwujudan dari tuntutan rasakeadilan dan kebenaran.Menurut Setijo, setelah Proklamasi Kemerdekaan tidak berarti bahwa bangsaIndonesia benar-benar sudah terlepas dari persoalan. Pada kenyatannya, setelah kemerdekaan,Indonesia belum memiliki bentuk maupun sistem pemerintahan dan ketatanegaraan. Selainitu, kondisi dasar Negara dan Undang-Undang Negara dinyatakan masih bersifat sementara.Pada tahun 1948, agresi Belanda masih berlangsung di Indonesia. Kondisi ketatanegaraandan pemerintahan pada saat itu tetap belum stabil dan tidak berubah. Akhirnya pada tahun1950 lahirlah Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Undang-Undang Dasar Sementara1950. Pada tahun 1959 dikeluarkanlah Dekrit Presiden Oleh Ir. Soekarno. Dengan Undang-Undang Dasar 1945 direncanakan sistem pemerintahan demokrasi terpimpin. Namundemikian, masih tercatat banyak penyimpangan dalam kondisi kenegaraan.

 

          Kemudian pada tahun 1966, lahirlah masa Orde Baru. Kemudian pada perkembanganselanjutnya, masih ditemukan banyak penyimpangan, diantaranya yaitu terjadinya praktekkorupsi, kolusi, dan nepotisme. Setelah Orde baru, muncullah masa reformasi. Arah dantujuan reformasi yang utama yaitu untuk menanggulangi dan menghilangkan krisis yang berkepanjangan serta menata kembali ke arah yang lebih baik atas sistem ketatanegaraanRepublik Indonesia yang telah hancur menuju Indonesia baru.Menurut Syarbaini, dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Pancasila di PerguruanTinggi menyebutkan bahwa pada masa orde lama Negara kita menggunakan sistemdemokrasi terpimpin dimana presiden mempunyai kekuasaan segala hal dalam pemerintahan.Hal ini menjadikan penyalahgunaan dalam hal kekuasaan dimana presiden berlaku sewenang-wenang terhadap pemerintahan. Pelaksaaan dari demokrasi terpimpin ini menjad imenyimpang dari nilai- nilai Pancasila. Pada masa orde baru, pemerintah mulai memusatkankemantapan dalam bidang ekonomi serta penciptaan ketertiban politik. Dalam hal sistem dankebijakan politik cenderung otoriter dan monopolistik sebagai pelanjut dari rezim orde lama.Pemerintah menganut kebijakan ekonomi campuran sehingga ekonomi nasional meningkatsekitar 7% dari tahun 1969 hingga 1980-an.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

 PENUTUP

A.KESIMPULAN

Dari telaah pada bab II di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:

1.Pada masa prakolonial, penduduk Nusantara sudah memiliki paham geopolitik, yaitukesadaran sebagai penduduk yang sama-sama tinggal di wilayah Nusantara. Mereka belumdapat dipersatukan secara politik dan administrasi

2.Pada masa kolonial, kedatangan Belanda ke wilayah Nusantara   menyebabkan perpecahan diwilayah Nusantara. Dengan politik adu dombanya, Belanda mencoba untuk memecah belah Nusantara agar dapat menguasai perdagangan di wilayah Nusantara. Namun, pada akhirnyahal itu memberikan kesadaran bagi bangsa Indonesia tentang jiwa nasionalisme dan patriotisme untuk mempertahankan wilayah RI

3.Pascakemerdekaan dapat digolongkan ke dalam beberapa masa, yaitu masa revolusi, masaorde lama, orde baru, dan masa reformasi. Bangsa Indonesia sudah memproklamasikankemerdekaan dan membentuk  Negara yang baru, yaitu Indonesia.

 

B.SARAN

 

Bangasa Indonesia memiliki sejarah yang panjang. Sebagai generasi muda Indonesia,sudah seharusnya kita menghargai sejarah tersebut dan menghargai perjuangan-perjuangan pahlawan-pahlawan kita. Generasi muda harus memiliki sifat nasionalisme dan patriotismeuntuk membela dan mempertahankan RI.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Kaelan, Prof. Dr. M.S. 2010.

 Pendidikan Pancasila Edisi Reformasi.

 Yogyakarta: Paradigma.Margono. 2012

. Pendidikan Pancasila Topik Aktual Kenegaraan dan Kebangsaan Edisi 2

. Malang:Universitas Negeri Malang.Setijo, Pandji. 2010.

 Pendidikan Pancasila Perspektif Sejarah Perjuangan Bangsa.

 Jakarta: PTGramedia Widiasarana Indonesia .Syarbaini, Syahrial. 2009.

 Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi.

 Bogor: GhaliaIndonesia.www.idayoce.com 

 

download selengkapnya DISINI

 

0 comments:

Post a Comment