Sunday, March 6, 2022

MAKALAH STRATEGI GURU MENGENALKAN PAHLAWAN NASIONAL HAMZANWADI DAN ANAK YANG BERPERILAKU MENYIMPANG

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

1.1         Latar Belakang

Pahlawan Kemerdekaan Nasional adalah Pahlawan yang ikut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia baik secara langsung dengan perang maupun secara tidak langsung dengan memberikan informasi kepada para pejuang, melalui perundingan sampai merumuskan teks proklamasi.

Pemerintah Republik Indonesia menetapkan Maulana Syekh Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, pendiri organisasi Islam Nahdlatul Wathan di Lombok, Nusa Tenggara barat, sebagai Pahlawan Nasional, Kamis (07/11/2017) Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid berjuang untuk agama dan negara.

Pengukuhan gelar pahlawan nasional bagi ulama kharismatik asal Lombok itu sebagai bukti bahwa di Indonesia, urusan agama dan negara sebenarnya adalah ikatan yang berkaitan satu dan lainnya.

Maulana Syekh Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid lahir di Bermi, Pancor, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 17 Rabiul Awal 1316 Hijriah atau 5 Agustus 1898 Masehi. TGKH Zainuddin Abdul Madjid meninggal dunia di Pancor, Selong, Lombok Timur, pada 21 Oktober 1997, dalam usia 99 tahun.

Sebagai guru pendindik agar bisa menjelaskan dan memperkenalkan tokoh pahlawan nasional Hamzanwadi agar peserta didiknya dapat mengenal tokoh pahlawan tersebut, namun bagai mana strategi guru dalam mengatasi pembelajaran ini agar peserta didiknya dapat mengenal Pahlawan Nasional Hamzanwadi dan bisa menceritakak kepada orang tua, keluarga dan temannya.

Dalam situasi kelas tidak semua bisa dikatakan stabil, ketika dalam melakukan pembelajaran tidak semua siswa dapat kita atur sesuai dengan apa yang kita atau lembaga inginkan, pasti akan kita menemukan siswa yang selalu melanggar peraturan disekolah, selalu membantah guru, sering mendapat nilai jelek dan sering mengganggu teman. Lalu bagaimana sikap guru untuk menghadapi siswanya yang berperilaku tersebut.

Perilaku tersebut tidak muncul dengan tiba-tiba, namun karena beberapa Faktor yang dialami oleh anak  bisa Karena dia sering di kucilkan oleh teman-temannya saat bermain, Banyak yang tidak menyukainya, baik itu teman sebayannya maupun gurunya. Bisa juga karena Siswa yang tinggal jauh dari orangtua kandungnya sehingga kurang adanya kontrol yang diterima anak, atau Orangtua asuhnya tidak terlalu memperdulikannya. Dan faktor lain yang kurang menjadi perhatian adalah karena Guru dikelas selalu memarahi ketika siswa melakukan kesalahan.

 

1.2         Rumusan Masalah

Dalam perumusan masalah tersebut diatas dapat kita ambil beberapa masalah yang akan menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini yaitu:

1.             Bagaimana strategi guru dalam memperkenalkan tokoh pahlawan nasional Hamzanwadi agar siswa dapat menceritakan kepada orang tua, keluarga dan temannya?

2.             Bagaimana guru dapat mengatasi permasalahan siswa di dalam kelas yang berprilaku menyimpang?

 

1.3         Tujuan

Dari rumusan masalah diatas dapat kita petik menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini, antara lain:

1.             Agar guru dapat memperkenalkan tokoh pahlawan nasional Hamzanwadi agar siswanya dapat menceritakan kepada orang tua, keluarga dan temannya.

2.             Supaya guru mampu mengatasi permasalahan siswa di dalam kelas yang berperilaku menyimpang.

 


 

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

2.1         Strategi Guru Memperkenalkan Pahlawan Nasional Hamzanwadi Agar Siswa Bisa Menceritakan Kepada Orang Tua, Keluarga dan Teman

2.1.1   Menonton bersama mengenai film pahlawan

Untuk anak-anak menonton film pasti menjadi sebuah kegiatan yang menyenangkan. Apalagi kalau si Anak menonton film-film dengan berbagai karakter favoritnya. Walaupun sekarang banyak bermunculan film animasi atau film superhero, tidak ada salahnya memberikan sebuah tontonan mengenai film pahlawan untuk anak-anak di rumah. 

Dari banyaknya para sineas yang mengangkat film pahlawan ke layar lebar, ini juga bisa menjadi sebuah kesempatan untuk memperkenalkan beragam tokoh pahlawan kepada siswa. Sebuah film animasi berjudul Battle of Surabaya juga bisa menjadi pilihan ketika ingin memperkenalkan tokoh pahlawan kepada siswa dalam bentuk film. 

Film ini bercerita mengenai pertempuran 10 November di Surabaya antara para pejuang kemerdekaan ketika melawan tentara sekutu yang dibentengi oleh Belanda. 

Selain film Battle of Surabaya, guru bisa mengajak siswa menonton beberapa film lainnya seperti kisah dari H.O.S Tjokroaminoto berjudul Guru Bangsa Tjokroaminoto, R.A Kartini di film Kartini, dan KH Hasyim Asyari berjudul Sang Kiai.

Begitu juga kita di lombok dapat menceritakan atau memperkenalkan salah satu tokoh Pahlawan Nasional yaitu Hamzanwadi, agar siswa dapat mengetahui salah satu tokoh yang ada di Lombok. Walaupun tidak ada dalam perfileman tokoh Pahlawan Hamzanwadi namun dapat kita perkenalkan melalaui cerita dan buku sejarah perjuangan Hamzanwadi. Selain itu juga memperkenalkan tokoh pahlawan nasional asal Lombok atau yang lebih kita kenal dengan Hamzanwadi kita dapat memperkenalkan melalui wasiat renungan masa ciptaanya, melalui sejarah terbentuknya NWDI dan NBDI yang di dirikan oleh beliau.

2.1.2   Mengujungi Musium Sejarah

Salah satu cara memperkenalkan berbagai tokoh pahlawan sejak dini ke anak-anak bisa dimulai dari cara sederhana seperti mengujungi museum sejarah. 

Selain bisa mengurangi kebiasaan untuk pergi ke pusat perbelanjaan, guru bisa mengajak pergi siswa ke museum sejarah. Museum nasional maupun museum daerah bisa dijadikan tempat untuk memperkenalkan sosok pahlawan kepada siswa apalagi ada banyak koleksi yang berkaitan dengan sejarah. 

Bahkan di beberapa kota juga ada museum militer. Saat berkunjung ke museum militer bersama keluarga, anak-anak bisa melihat berbagai koleksi sejarah ketika masa-masa perjuangan para pahlawan kemerdekaan. 

Jalan-jalan ke Museum Sumpah Pemuda, Museum Fatahilah, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Satria Mandala, atau Rumah Perjuangan Jendral Ahmad Yani di Jakarta, Museum Benteng Vredeburg di Yogyakarta, atau Museum Perjuangan di Kota Bogor.

Dilombok ada sebuah tempat lengkap dengan benda-benda  peninggalan masayarakat Nusa Tenggara Barat. Museum Negeri Nusa Tenggara Barat dilengkapi dengan koleksi bersejarah museum ini menjadi tempat yang tepat bagi guru untuk memperkenalkan para tokoh-tokoh pahlawan kepada siswanya.

2.1.3   Melihat Monumen Serta Patung Pahlawan

Jika anda tinggal di Jakarta atau di kota-kota lain, tak jarang banyak sekali monumen nasional atau patung-patung pahlawan di berbagai daerah. Seperti tujuan awal pembuatan monumen atau patung pahlawan, ini tentu bertujuan mengenang jasa pahlawan serta banyak generasi muda yang mengetahui sosok pahlawan tanah air. 

Saat jalan-jalan bisa sekaligus memperkenalkan beberapa monumen serta patung pahlawan yang ada di sekitar jalan. Cara ini tentu akan membuat siswa lebih tertarik untuk mengetahui lebih banyak mengenai sosok pahlawan yang ditemuinya dalam wujud patun, begitu juga kalo kita berjalan-jalan dari ujung timur sampai barat banyak kita lihat baner atau spanduk mengenai pahlawan nasional Hamzanwadi ini dapat kita ceritakan kepada peserta didik kita.  Dalam memperkenalkan tokoh pahlawan nasional Hamzanwadi bisa kita kunjungi pusat perjuangan beliau dalam mempertahan negeri ini dari penjajahan belanda, bisa kita berkunjung di Al-Abror Pancor, bahkan

2.1.4   Berziarah ke Taman Makam Pahlawan

Mengenang jasa-jasa para pahlawan tentu bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti belajar banyak mengenai sejarah melalui berbagai media atau sekedar berziarah ke Taman Makam Pahlawan. Guru bisa memilih atau menyempatkan waktu di tanggal-tanggal penting seperti 10 November sebagai peringatan hari Pahlawan. 

Makam tokoh pahlawan yang bisa dikunjungi bersama siswa seperti Taman Makam Pahlawan di daerah Kalibata, Jakarta atau di Cikutra, Bandung. Saat berada di area makam, siswa bisa melihat deretan nama-nama dari para pahlawan. Selain berziarah, siswa bisa mengetahui sejarah mengenai berbagai pahlawan tanah air yang telah gugur di medan perang. 

Untuk memperkenalkan salah satu tokoh pahlawan Nasional di Lombok yaitu Hamzanwadi dengan mengajak siswa kita berlibur dengan pergi berziarah ke makam pahlawan Nasional Hamzanwadi di Pancor Lombok Timur, disini siswa dapat mengenalnya selain itu guru dapat menceritakan tentang sejarah perjuangan beliau.

 

2.2         Upaya Guru Dalam Mengatasi Siswa Di Dalam Kelas Yang Berperilaku Menyimpang

Dalam situasi kelas tidak semua bisa dikatakan stabil, ketika dalam melakukan pembelajaran tidak semua siswa dapat kita atur sesuai dengan apa yang kita atau lembaga inginkan, pasti akan kita menemukan siswa yang selalu melanggar peraturan disekolah, selalu membantah guru, sering mendapat nilai jelek dan sering mengganggu teman. Lalu bagaimana sikap guru untuk menghadapi siswanya yang berperilaku tersebut. Tentu bukan hal yang biasa lagi, ada beberapa perilaku yang biasa dilakukan siswa dan menjadi kebiasaan:

1.             Melanggar peraturan sekolah ditandai dengan anak yang sering terlambat masuk kelas, suka izin kebelakang ketika jam pelajaran dimulai atau berpindah-pindah tempat duduk, tidak memakai seragam dengan rapi, sulit untuk didisiplinkan.

2.             Membantah guru ditandai dengan perilaku suka menjawab dalam kelas, menentang ketika guru menyuruh mengerjakan sesuatu, sering tidak mengerjakan tugas, sering mendapatkan nilai jelek ketika ada quis ataupun ujian, membuat keributan ketika proses pembelajaran.

3.             Mengganggu teman ditandai dengan suka berbuat usil, suka berkelahi, tidak bisa bekerjasama dalam bertugas, kurang berempati.

4.             Perilaku tersebut jika tidak segera diatasi dapat menyebabkan anak berperilaku keras dan kejam, bisa juga nantinya akan mengalami problem interpersonal, mental dan fisiknya.

Perilaku tersebut tidak muncul dengan tiba-tiba, namun karena beberapa Faktor yang dialami oleh anak  bisa Karena dia sering di kucilkan oleh teman-temannya saat bermain, Banyak yang tidak menyukainya, baik itu teman sebayannya maupun gurunya. Bisa juga karena Siswa yang tinggal jauh dari orangtua kandungnya sehingga kurang adanya kontrol yang diterima anak, atau Orangtua asuhnya tidak terlalu memperdulikannya. Dan faktor lain yang kurang menjadi perhatian adalah karena Guru dikelas selalu memarahi ketika siswa melakukan kesalahan.

Ketika guru ingin mempebaiki perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak, bisa melakukan dengan 3 teknik berikut ini: reinforcement, stimulus avertif dan token ekonomi

2.2.1   Dengan Teknik Reinforcement

Penguatan ini sangat dibutuhkan agar dapat mempengaruhi penyembuhan perilaku menyimpang dikelas. Penguatan yang dibutuhkan adalah perhatian yang lebih oleh sang guru pada murid yang mengalami penyimpangan perilaku dikelas. Anak yang melakukan perilaku-perilaku menyimpang dikelas biasanya ditandai karena dia ingin mendapatkan perhatian yang lebih oleh guru atau bisa juga karena anak ingin diperhatikan dan juga diakui adanya oleh teman-temannya. Alasan lain anak melakukan perilaku penyimpang yang lainya bisa juga karena anak ingin menghindarkan dirinya dari situasi yang membosankan, lelah atau situasi yang tidak membuatnya senang didalam kelas.

Teknik-teknik yang dapat dilakukan untuk mengurangi perilaku anak menyimpang di sekolah seperti kasus diatas diantanya:

1.              Perhatian guru : terkadang ketika anak melakukan penyimpangan perilaku seperti sering membuat gaduh   dalam kelas, sering mendapat nilai jelek, sering tidak mengerjakan tugas ataupun yang lainnya bisa jadi  karena dia ingin mendapatkan perhatian yang lebih dari gurunya.

2.              Memperhatikan anak-anak yang rajin saja adalah hal yang biasa dilakukan karena anak rajin memberikan rasa kebanggaan tersendiri, namun bagaimana kita tetap memberikan perhatian pada anak yang berperilaku menyimpang dalam kelas? Hal ini lah yang terkadang dirasa malas untuk dilakukan, padahal ketika kita mampu memberikan perhatian yang lebih dan berbeda pada anak-anak ini akan membantu mengurangi perlaku menyimpang yang dilakukan.

3.              Jika perilaku tersebut diabaikan atau dibiarkan dapat mempengaruhi siswa yang lainnya. pindahkan posisi atau tempat duduk siswa tersebut, Biasanya anak yang sering berperilaku menyimpang duduk di bangku paling belakang atau tengah, pindahkan anak tersebut di bangku yang paling dekat dengan guru agar guru dapat mengontrol perilakunya.

4.              Bisa juga dengan menerapkan strategi group contigencies yaitu dengan memberikan hadiah atau reward yang dapat dimanfaatkan untuk seluruh kelas bukan perindividu berdasarkan perilaku yang dinginkan oleh guru. Jika satu siswa saja melakukan kesalahan maka reward tidak dapat diberikan kepada seluruh kelas. Misalkan siswa dapat memperoleh istirahat 15 menit lebih awal jika dapat memenuhi perilaku yang diinginkan guru. Buat group anak-anak campuran sehingga mereka semakin sedikit ruang dalam melakukan penyimpangan.

2.2.2   Dengan Teknik Stimulus Aversif

Siswa yang sering membuat keributan di kelas, sering datang terlambat dalam kelas, sering bercanda, sering meninggalkan tempat duduk tanpa izin ketika jam pembelajaran berlangsung juga bisa diatasi dengan menggunakan teknik aversif.

1.             Teknik aversif bersyarat dengan menggunakan isyarat non verbal. Dengan menjalin kontak mata dengan murid, memberi isyarat-isyarat dengan meletakkan jari dimulut ketika anak mulai ribut, dengan pandangan mata yang berbeda atau bisa dengan tangan untuk menghentikan perilaku yang dimunculkan.

2.             Dengan mendekati anak yang mulai bertindak meyimpang. Biasanya hanya dengan didekati anak akan diam kembali. Lalu terus melanjutkan aktivitas belajar, biasanya ketika pembelajaran berlangsung akan ada jeda yang dimana murid tidak melakukan apa-apa, pada kondisi ini murid yang mulai bosan akan meninggalkan tempat duduknya lalu mengganggu yang lainnya atau mengajak yang lain mengobrol, bercerita dan mulai ribut. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan terus melanjutkan aktivitas belajar bisa dengan memberikan tugas ketika jeda atau melakukan hal yang lainnya tentunya yang lebih menyenangkan, bisa dengan bermain games atau quiz.

3.             Berikan tugas yang harus langsung diselesaikan oleh siswa agar perilaku yang menyimpang tidak ditimbulkan, misalkan dengan memberikan waktu dalam penyelesaiannya. Jika siswa tersebut mengabaikan tugas yang kita perintahkan, maka ingatkan akan kewajibannya. Pantau terus dalam mengerjakan dan beri pentunjuk jika dibutuhkan.

4.             Beri murid pilihan, dengan tanggung jawab yang harus diselesaikannya. Memilih bertindak benar atau menerima konsekuensi negatif. Beri tahu murid jika tindakan yang sesuai dan konsekuensi apa yang harus ditanggung ketika dia melanggar.

2.2.3   Dengan Teknik Token Ekonomi

Teknik ini merupakan kombinasi untuk meningkatkan, mengajarkan, atau mengurangi berbagai perilaku. Prosedur yang harus dilakukan adalah dengan memberikan satu tanda sesegera mungkin setelah perilaku yang diinginkan dimunculkan.

Misalkan siswa yang sering tidak mengerjakan tugas dan sering mendapatkan nilai jelek ketika quis atau ujian. Ketika siswa mau mengerjakan tugas dengan baik selama tiga kali, guru akan memberikan reward pada siswa mengajaknya jajan di kantin sekolah. Ketika siswa mau mengerjakan tugas dengan benar selama 10 kali maka guru akan memberikan hadiah dengan memberikan buku kesukaannya. Hal tersebut dapat menumbuhkan motivasi siswa agar mau mengerjakan tugas sekolahnya.

 


 

BAB III

PENUTUP

 

 

3.1         Kesimpulan

Dalam upaya guru memperkenalkan Tokoh Pahlawan Nasional dapat di pekenalkan dengan berbagai cara, terutama dengan mengunjungi monument Pahlawan, Memperlihatkan patung patung pahlwan yang dibangun sebagai simbolis mengenang jasa para pahlawan, mengajak berziarah kem makam pahlawan, berlibur ke museum yang banyak menyimpan tentang sejarah.

Di era digital saat sekarang ini dapat kita kenalkan para tokoh pahlawan nasional dengan banyaknya di produksi filem mengenai tokoh pahlawan nasional, yang dapat kita pertontonkan kepada anak didik kita, sekarang ini banyak beredar video komik mengenai tokoh pahlawan, filem animasi dan lain sebagainya.

Pada zaman milenial saat sekarang ini banyak kita ketahui anak kadang tidak terlalu menghargai perjuangan para pahlawan, prilaku anak anak mulai menyimpang, inilah salah satu tantangan guru dalam mengatasi permasalahan ini.

Karena dalam situasi kelas tidak semua bisa dikatakan stabil, ketika dalam melakukan pembelajaran tidak semua siswa dapat kita atur sesuai dengan apa yang kita atau lembaga inginkan, pasti akan kita menemukan siswa yang selalu melanggar peraturan disekolah, selalu membantah guru, sering mendapat nilai jelek dan sering mengganggu teman. Lalu bagaimana sikap guru untuk menghadapi siswanya yang berperilaku tersebut. Tentu bukan hal yang biasa lagi.

Perilaku tersebut tidak muncul dengan tiba-tiba, bisa juga karena Siswa yang tinggal jauh dari orangtua kandungnya sehingga kurang adanya kontrol yang diterima anak, atau Orangtua asuhnya tidak terlalu memperdulikannya. Dan faktor lain yang kurang menjadi perhatian adalah karena Guru dikelas selalu memarahi ketika siswa melakukan kesalahan.

Ketika guru ingin mempebaiki perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak, bisa melakukan dengan 3 teknik berikut ini: reinforcement, stimulus avertif dan token ekonomi.

Itulah Teknik ang dapat di terapkan kepada peserta didik kita yang berperilaku menyimpang dalam kelas. Misalkan siswa yang sering tidak mengerjakan tugas dan sering mendapatkan nilai jelek ketika quis atau ujian. Ketika siswa mau mengerjakan tugas dengan baik selama tiga kali, guru akan memberikan reward pada siswa mengajaknya jajan di kantin sekolah. Ketika siswa mau mengerjakan tugas dengan benar selama 10 kali maka guru akan memberikan hadiah dengan memberikan buku kesukaannya. Hal tersebut dapat menumbuhkan motivasi siswa agar mau mengerjakan tugas sekolahnya.

Contoh tersebut dapat diterapkan pada perilaku lain yang ingin diperbaiki.

untuk mendapatkan file MS WORD silahkan klik DISINI

0 comments:

Post a Comment